Tag Archives: components
9 Components That Affect Islam
Dan petaka tersebut benar-benar ada, ia adalah bagian dari peperangan melawan imarah dan qiyadah, dan ia adalah petaka terburuk dalam sejarah umat Islam. Kekuatan Jamaah Al Baghdadi dan Al-‘Adnani beserta pengikut mereka berdua tidak akan bertambah, dan barisan jahiliyah tidak akan melemah, jamaah-jamaah jihad secara umum berada dalam satu alur, bahkan kebanyakan dari mereka berada di bawah satu kepemimpinan, yaitu berada di bawah sumpah setia kepada sang Doktor (Ayman Azh Zhawahiri,-purple), maka masuknya nama khilafah tetap tidak akan merubah kondisi peperangan melawan musuh-musuh agama, bahkan ia justru membawa petaka, ia akan menyeret para pelaku jihad ke dalam perang inner, dan seruan khilafah ini pada hakekatnya adalah perlawanan terhadap jamaah-jamaah jihad yang bergerak di seluruh dunia, mulai dari Yaman, Somalia, Aljazair, Kaukasus, Afghanistan, Mesir, dan seluruh negeri Syam, dan bukanlah kepada orang-orang awam dari kaum muslimin, karena mereka tidak peduli dengan deklarasi ini, bagi mereka deklarasi ini adalah bagian dari komoditas kehidupan belaka. Kembali lagi, apa yang diinginkan oleh Al Baghdadi dengan mendeklarasikan kekhilafahan adalah memutus perselisihan serius yang terjadi antara mereka dengan Jabhah Nushrah dalam hal kewenangan berjihad di negeri Syam, khususnya setelah kedustaan mereka dengan menyatakan bahwa mereka tidak ada ikatan bai’at dengan Dr. Ayman terbongkar, dan Al Baghdadi hanya terdiam tak dapat menjawab dan membantah.
Begitu juga yang diminta dari dirinya adalah bukan berteriak ketika ia mengumumkan tentang apa yang terjadi sekarang ini tidaklah sesuai dengan keinginannya, tidak sesuai dengan apa yang ia ketahui dari perkataan para fuqaha dan ulama, tidak sesuai dengan pemahaman para sahabat Radhiyallahu ‘anhum, yaitu perpecahan adalah hal yang tercela, dan tidak boleh ada dua imam dipilih dalam satu waktu, sedangkan beberapa ulama terdahulu dan juga kontemporer yang membolehkan ada dua imam dalam satu waktu maka mereka telah salah. Akan tetapi agar ia mengetahui bahwa jamaah ini (Jamaah Daulah) adalah jamaah yang menyempal dari barisan, dan menciptakan perpecahan barisan mujahidin, padahal penulis tulisan ini (maksudnya Abu Qatadah sendiri – pink.) memandang bahwa menyempalnya mereka adalah sebuah kenikmatan besar dan rahmat dari Allah bagi kelompok-kelompok jihad. Dan sekarang tibalah saatnya penyaringan dan ujian, ia akan mendatangkan perpecahan serta akan melemahkan, namun ia akan memiliki dampak yang baik – insya Allah – namun syaratnya adalah sabar, teguh dan mamahami kondisi.
Sebelumnya masyarakat tidak dapat membedakan antara kaum ekstrimis dengan kaum jihadis karena urusan kita bagi orang-orang awam bukanlah hal yang penting. Dan di antara sunnatullah adalah terjadinya fitnah di dalam tubuh jamaah dan umat, gejala-gejala tersebut akan terus merintangi perjalanan, maka terjadilah apa yang telah terjadi, khususnya dalam permasalahan ghuluw, orang-orang yang ghuluw mendengarkan perkataan para penempuh jalan tanpa memahami dan meneliti. Kata-kata khilafah adalah istilah yang memiliki realita tersendiri, dan ia dapat diketahui melalui tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Bagi para analis, mereka dapat melihat perkembangan hawa nafsu tadi di dalam rentetan kejadian, mulai dari pertama hingga pada hari ini, bagaimana bisa secapat itu ia tumbuh, hingga menjadi seperti sekarang ini, yaitu deklarasi khilafah yang bid’ah. Sebagai penggantinya muncullah orang-orang yang ahli dalam menghina dan mencela, karena jamaah ini tidak memiliki para penuntut ilmu syar’i yang mampu menyampaikan pandangan syariat dalam pembahasan ini. Dampaknya adalah mereka tidak lagi mempelajari ilmu, baik itu ilmu yang dibaca maupun ilmu yang didengarkan. Saya akan membahas tentang pembahasan Imamah Al ‘Uzhma dalam fiqh Islam dari sudut pandang yang tidak seperti biasanya. Yang kita bicarakan bukanlah tentang dalil-dalil syar’i tentang wajibnya imamah dan khilafah, karena ia adalah hal yang telah disepakati sebagaimana yang tertera di dalam kitab-kitab fiqh dan siyasah syariyyah.
Namun mereka merasa sombong, maka mereka menolaknya, mereka membesar-besarkan diri mereka dengan berkata bahwa tanzhim mereka adalah negara, tidak pantas untuk duduk dengan jamaah-jamaah yang lebih kecil dalam majelis tahkim dan pengadilan, lalu para penipu dari mereka yang mengenakan baju keilmuan palsu mulai mencari pembenaran dengan merujuk kepada sejarah Islam, lalu mengatakan bahwa tidak ada sejarahnya sebuah negara duduk di majelis tahkim dengan tanzhim. Setiap orang Islam memiliki hak untuk membanggakan setiap aspek dari sejarah Islam, namun ketika mereka sampai dalam pembahasan sejarah imamah, mereka justru melihat kegelapan, kebencian, pertumpahan darah dan banyak lagi hal-hal yang sebagian besar adalah hal-hal keduniaan, dan sedikit hal-hal yang bernuansa akhirat. Cara terbaik untuk mewujudkan kesepakatan dalam bermasyarakat baik ditimbang dari sisi agama, akhlak, ketaqwaan maupun keilmuan, yaitu cara yang banyak orang telah mengajak untuk melakukannya adalah Tahkim Syariat. Yang diminta dari seseorang yang mencurahkan tenaganya untuk berjuang menerapkan syariat dan menegakkan agama Allah bukanlah mengumumkan bahwa cita-cita terbesarnya adalah mengembalikan kekhilafahan ke negeri-negeri kaum muslimin, karena tidak ada yang akan mengingkari tuntutan ini kecuali orang yang sesat atau orang yang membangkang terhadap agama Allah. Pergerakan jihad telah tumbuh dengan kondisi yang luar biasa, para pemimpinnya menempuh jalan yang panjang di dalamnya, di antara mereka ada yang telah berpulang ke sisi Rabbnya, ada juga yang dipenjara.